Sabtu, 13 Juli 2013

Gerbang Ramadan sudah ada di depan mata, saatnya kembali menjalani ibadah puasa bagi umat Islam. Menahan nafsu sebulan penuh merupakan ujian yang harus dijalani. Agar tetap kuat selama Ramadan, mungkin kita bisa belajar dari pohon jati.

Alkisah, ketika kuda masih jadi satu-satunya alat transportasi dan banyak orang masih berpergian ke tempat yang jauh dengan berjalan kaki, demikian pula yang dilakukan dua pengelana ini. Yang satu janggutnya panjang memutih dan pria satunya masih muda berbadan tegap. Mereka adalah guru dan murid yang melintasi hutan-hutan di pulau Jawa.

Ilustrasi pohon jati / lensaindonesia.com

Berbulan-bulan mereka berjalan melewati hutan dan perkebunan. Sampai suatu saat kembali berada di sebuah hutan jati. Cuaca sangat panas, rasa haus dan lapar lebih cepat terasa.

Sang murid melihat pohon-pohon jati yang meranggas kering. Pohon-pohon jati itu melepaskan dedaunannya. Daun-daun kecoklatan terbang dan terhempas ringan di atas tanah. Lantai hutan jati terlihat penuh dengan daun lebar kering berwarna coklat muda yang berserakan. 

Penuh rasa penasaran, sang murid bertanya pada gurunya, ”Guru, dua bulan lalu, kita pernah melintasi hutan jati di tempat lain. Waktu itu kita merasakan kesejukan dibawah naungan pepohonan jati dengan daun hijaunya yang segar dan bunga-bunganya yang sedang mekar. Kali ini, hampir tak ada daun yang melekat di ranting pepohonan ini. Apa jati ini harus menggugurkan daunnya setiap tahun guru?”

”Kemarau dengan panas yang terik dan air dari langit yang tertahan, mengharuskan jati melewati hari harinya dengan melepas dedaunannya. Begitulah jati menempa dirinya muridku,” jawab sang guru singkat.

”Bagaimana caranya jati bisa tumbuh dan berkembang tanpa daun. Bukankah daun sangat penting untuk menyerap matahari dan menguapkan air bagi tumbuhan. Mereka bisa mati kalau begitu terus, Guru?” sang murid mendesak gurunya menjelaskan.

Sang guru kemudian menjawab rasa penasaran muridnya, ”Itulah hikmah yang Tuhan berikan melalui pohon jati. Meski tanpa daun, pohon jati justru sedang menempa dirinya menjadi salah satu pohon terbaik di bumi ini. Dia takkan mati. Ia bahkan sedang ”berpuasa” untuk tidak berkembang secara kasat mata. Ia sedang menempa dirinya untuk sanggup bertahan dengan ujian kekurangan air dan panasnya cuaca. Ia melewati ujian itu sambil mengugurkan masalah yang ada di daun dan memperbaiki kulitas kayu di batangnya.”

”Menggugurkan masalah? Artinya daun-daun itu kalau terus ada dan bekerja di musim kemarau bisa mengganggu pertumbuhan pohon karena boros air. Nantinya bagian pohon lain seperti batang dan akar bisa terganggu ya, Guru?”

”Benar sekali muridku. Sama halnya dengan tubuh kita. Pada saatnya kita harus mengistirahatkan anggota badan kita seperti perut untuk mengurangi kerjanya. Itu sangat diperlukan agar bagian lain dari diri kita berfungsi lebih optimal. Misalnya, saat perut beristirahat mengolah makanan, bagian tubuh lain khususnya pikiran dan jiwa kita bisa lebih optimal bekerja. Bukankah perut kita adalah salah satu sumber munculnya penyakit," papar sang guru menjelaskan kearifan alam yang diamatinya.

 

Sambil melewati daun-daun kering yang jatuh, suara dedaunan itu berderak memecah kesunyian saat terinjak kasut dua pengelana ini. 

Sesaat, sang guru berhenti dan menepuk punggung muruidnya, "Daun-daun ini bisa kita andaikan sebagai dosa-dosa kita. Saat kita mau berkorban untuk menahan diri dan bertahan dari ujian, Tuhan akan memberi kita karunia-Nya berupa bergugurannya dosa-dosa kita. Pada saat dosa-dosa itu berlepasan dalam diri kita, maka hidup ini jadi lebih tenang dan bahagia. Bahagia itulah kualitas tertinggi yang diraih manusia dan sekaligus karunia dari-Nya. Kamu ingin hidup bahagia kan muridku?"

”Eh iya guru, pasti. Makanya kita harus segera sampai di kampung agar tenang, gak kepanasan begini Guru”

”Kamu masih puasa, kan? Jangan kalah sama pohon Jati yang puasanya lebih panjang dari kita,” canda Sang Guru

”Hahaha...” Guru dan murid tertawa. Mereka mendapatkan kearifan hidup dari gugurnya dedaunan pohon Jati. 
1. Dominic Brian
bocah 12 tahun asal Kuta, Bali mencatatkan namanya dalam buku rekor dunia Guinness World Records setelah berhasil menunjukkan kemampuannya mengingat 76 deret angka hanya dalam 60 dtk...
Denger ini penting buat kuat saat puasa!!! Cekidot.

Mau tahu rahasia besar buat tahan haus? Biar tetep semangat saat berpuasa saat cuaca sepanas apapun...

Untuk ini, yang harus lakukan hanyalah Sahur di waktu yang udah hampir mepet(imsak tinggal 30 menit), Niat untuk menjalankan puasa, lalu makan dan minum sahur seperti biasa, dan setelah semuanya selesai, yang harus lakukan adalahh.....

Minum segelas air hangat*!!!
*dianjurkan dalam 1 gelas terkomposisi 3/4 air panas:1/4 air biasa
Ya, hanya itulah yang agan2 lakukan sebelum menjalankan aktivitas ibadah puasa sampai buka puasa tiba..

Mau tau alasan ilmiahnya?
Rasa haus pada saat puasa salah satunya disebabkan oleh zat2 yang masih tertinggal di tenggorokan. Air hangat menggelontor zat2 manis yang ada di tenggorokan sehingga mengurangi rasa haus pada saat puasa
Jadi gak ada alasan untuk meninggalkan ibadah puasa, apalagi ninggalin puasa buat niat bolong, udah gak jaman!!!! 

Ayo targetkan puasa kamu sampe penuh!!!
Gambar berikut merupakan sebuah gambar yang sangat menyeramkan dan sangat juga disayangkan. Cekidot. Semangat Puasa 1 9 4 5 !!!


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEQDhGvQJ6n7ASSRXO7rbUIa5XMefKqvMED12TEqc_D4lLMLBsYJgVq_QLS9EKD6BbedvDXC8rkvRwYJzNkKK6VpQSouz1NLET69guEjMm_nCkNWr1fKjzeKaNXxo4bIZQur7DwdLhx78/s1600/es-buah.jpg

http://farm4.static.flickr.com/3656/3527079408_2f66e0f5db.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGId9R8nTh0EvcohB6NPN0Mc7mNSF-Ve5Hso5NbW1Y7Tj5k-B6GA8iParuURz-J8YfUHfNoes0e23eT0ju7Zn40Cn3kyX0Ue7i18J6uZMavtemaIjwX5Opep7gV0lRUA2L6qeW-BTBvMWl/s1600/es+buah.jpg
http://www.sumintar.com/wp-content/uploads/2010/10/seafood.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1-Wdavlp8vFTdoetYiU7KRSuN4nS-31Mc_NzlN05arSWM94vsuCaa0qVWcnikE6xyOk2XEiNnjPYkoGFhfZhyphenhyphenGN2b3UX2vZRhkO0A7IpJaaJhs3cxRZHgUM_0C5G-iE6MEa_wqiITJo6j/s1600/GetImage.gif
KITA takkan tahu seperti apa hewan-hewan yang hidup pada ribuan atau jutaan tahun yang lalu, jika saja para ilmuwan tidak menemukan fosil-fosil mereka di berbagai tempat, di berbagai belahan dunia. Dari penemuan-penemuan itu, kita kini tahu bahwa hewan zaman dulu beda dengan hewan masa kini, meski ada pendapat bahwa hewan zaman dulu merupakan nenek moyang hewan masa kini. 
Hollywood beberapa kali membuat film dengan tokoh hewan-hewan purba itu. Sebut saja film berjudul Dinosaur dan The Jurassic Park yang dibuat berseri. Tentu, kesannya hewan-hewan itu ganas dan mengerikan.

Namun demikian, bagi sebagian orang, bahkan ilmuwan, hewan-hewan itu menakjubkan dan tak terbayangkan jika mereka tetap hidup saat ini. Berikut 24 Hewan Purba yang menakjubkan, yang datanya diolah dari berbagai sumber, termasuk dariLiveScience :

1. Dino Turkey
Hewan i
 
MATA merupakan salah satu indera terpenting, karena dengan mata ini kehidupan menjadi lebih berarti dan dapat lebih mensyukuri karunia Ilahi yang dihamparkan di permukaan dunia. Jika indera ini mengalami gangguan, pemiliknya pusing tujuh keliling.


SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA

http://wegaclubban.files.wordpress.com/2010/08/sms-ucapan-puasa-ramadhan-1431-h.jpg