Berbagai cemoohan tersebut tak menghalangi La Furia Roja lolos ke final. Berikut ini lima alasan mengapa Spanyol pantas masuk ke final, seperti dikutip dari Goal.com.
1. Iker Casillas dan pertahanannya
Seberapa besar usaha tim lawan untuk membuat masalah di depan gawangnya, Casillas selalu mampu mengamankannya. Tak sendiri, Casillas pun dibantu barisan pertahanan Spanyol yang siap 'menghalau' keluar lawan.
Casillas adalah pemain pertama dengan rekor lebih dari 100 kali laga internasional bersama timnya. Laga semi final melawan Portugal merupakan laga ke-136.
Sejak kebobolan gol Antonio di Natale, Casillas punya rekor bermain selama 419 menit tanpa kebobolan. Ia pun mampu secara brilian menghalau semua ancaman di depan gawangnya.
2. Mental baja
Pasukan asuhan Vicente del Bosque ini memang punya mental baja untuk mengatasi tekanan dan cerdik mengambil kesempatan.
Pada drama adu penalti melawan Portugal, Sergio Ramos 'Panenka' mampu mengangkat percaya diri kompatriotnya.
Dengan skor sementara imbang 2-2, Ramos dengan pede mencungkil bola dari titik dua belas pas dan gol. Tendangan ini pun mengelabui kiper Rui Patricio. Tekanan berat pun ada di pundak Bruno Alves, algojo Portugal selanjutnya. Namun tendangannya terlalu keras membentur mistar gawang.
3. Kekuatan serangan
Spanyol punya kelebihan yang tak mampu dipungkiri, barisan pemain dengan kemampuan menguasai lapangan tengah yang mumpuni.
Sebagai contoh, ketika Spanyol berusaha keras menciptakan banyak kesempatan dan membangun pertahanan yang solid, Del Bosque mampu melihat kesempatan, memasukkan pemain yang mampu menambah kekuatan sang matador di lapangan.
Pedro dan Jesus Navas adalah para pemain pengganti yang selalu mampu menambah kekuatan serangan Spanyol.
4. Iniesta, sang inspirator
Satu hal yang kurang dari sosok Andres Iniesta hingga saat ini adalah mencetak gol. Maestro Barcelona ini mampu mengatur tempo bermain timnya. Terbukti, saat Spanyol melawan Prancis di perempat final, ia mampu mendikte tempo permainan Les Bleus.
Iniesta mampu menciptakan 13 tendangan tepat sasaran dalam lima pertandingan Spanyol. Ketika pemain Spanyol lainnya secara bergantian tampil sebagai pemain utama, Iniesta selalu dimainkan dan diutamakan.
Ia mampu mengirim umpan-umpan akurat kepada rekan setimnya. Ia adalah sosok yang Spanyol butuhkan.
5. Dewi fortuna
Spanyol mungkin beberapa kali mengizinkan tim lawan mengobrak-abrik pertahanan dan membuat ketar-ketir Casillas, namun itu jarang terjadi. Jika hal tersebut terjadi, maka tim lawan pasti tak mampu mengeksekusinya dengan sempurna.
Sebagai contoh ketika Ronaldo tak mampu memanfaatkan tiga kesempatan emas ketika laga semi final. Sementara Ivan Rakitic bahkan tak mampu menyundul masuk bola ke gawang Casillas.
Dewi fortuna memang tampaknya berpihak pada Spanyol. Sampai bertemu di final, La Furia Roja!
1. Iker Casillas dan pertahanannya
Seberapa besar usaha tim lawan untuk membuat masalah di depan gawangnya, Casillas selalu mampu mengamankannya. Tak sendiri, Casillas pun dibantu barisan pertahanan Spanyol yang siap 'menghalau' keluar lawan.
Casillas adalah pemain pertama dengan rekor lebih dari 100 kali laga internasional bersama timnya. Laga semi final melawan Portugal merupakan laga ke-136.
Sejak kebobolan gol Antonio di Natale, Casillas punya rekor bermain selama 419 menit tanpa kebobolan. Ia pun mampu secara brilian menghalau semua ancaman di depan gawangnya.
2. Mental baja
Pasukan asuhan Vicente del Bosque ini memang punya mental baja untuk mengatasi tekanan dan cerdik mengambil kesempatan.
Pada drama adu penalti melawan Portugal, Sergio Ramos 'Panenka' mampu mengangkat percaya diri kompatriotnya.
Dengan skor sementara imbang 2-2, Ramos dengan pede mencungkil bola dari titik dua belas pas dan gol. Tendangan ini pun mengelabui kiper Rui Patricio. Tekanan berat pun ada di pundak Bruno Alves, algojo Portugal selanjutnya. Namun tendangannya terlalu keras membentur mistar gawang.
3. Kekuatan serangan
Spanyol punya kelebihan yang tak mampu dipungkiri, barisan pemain dengan kemampuan menguasai lapangan tengah yang mumpuni.
Sebagai contoh, ketika Spanyol berusaha keras menciptakan banyak kesempatan dan membangun pertahanan yang solid, Del Bosque mampu melihat kesempatan, memasukkan pemain yang mampu menambah kekuatan sang matador di lapangan.
Pedro dan Jesus Navas adalah para pemain pengganti yang selalu mampu menambah kekuatan serangan Spanyol.
4. Iniesta, sang inspirator
Satu hal yang kurang dari sosok Andres Iniesta hingga saat ini adalah mencetak gol. Maestro Barcelona ini mampu mengatur tempo bermain timnya. Terbukti, saat Spanyol melawan Prancis di perempat final, ia mampu mendikte tempo permainan Les Bleus.
Iniesta mampu menciptakan 13 tendangan tepat sasaran dalam lima pertandingan Spanyol. Ketika pemain Spanyol lainnya secara bergantian tampil sebagai pemain utama, Iniesta selalu dimainkan dan diutamakan.
Ia mampu mengirim umpan-umpan akurat kepada rekan setimnya. Ia adalah sosok yang Spanyol butuhkan.
5. Dewi fortuna
Spanyol mungkin beberapa kali mengizinkan tim lawan mengobrak-abrik pertahanan dan membuat ketar-ketir Casillas, namun itu jarang terjadi. Jika hal tersebut terjadi, maka tim lawan pasti tak mampu mengeksekusinya dengan sempurna.
Sebagai contoh ketika Ronaldo tak mampu memanfaatkan tiga kesempatan emas ketika laga semi final. Sementara Ivan Rakitic bahkan tak mampu menyundul masuk bola ke gawang Casillas.
Dewi fortuna memang tampaknya berpihak pada Spanyol. Sampai bertemu di final, La Furia Roja!
0 komentar :
Posting Komentar