Minggu, 17 Februari 2013



Bela diri tidak hanya mengajarkan kuat fisik dan pandai bertarung, tapi juga sejumlah sikap mental. Salah satu di antaranya adalah berani. Kita sudah membahas pengertian dan ruang lingkupnya di artikel saya dahulu, tetapi kita belum membahas faktor-faktor penyebabnya. Kali ini kita akan membahas secara rinci masalah ini.

Menurut pendapat saya, ada 3 faktor penyebab manusia menjadi berani mengadakan kontak fisik.

Pertama, merasa punya kelebihan dibanding lawannya. Misalnya merasa fisiknya lebih kuat. Merasa punya senjata yang hebat. Merasa punya ajian seperti ajian kebal atau tenaga dalam. Atau merasa punya kepandaian bela diri. Dan masih banyak kelebihan lainnya yang menyebabkan manusia menjadi berani.

Kedua, menang jumlah. Secara psikologis, manusia jadi berani kalau berjumlah banyak. Misalnya lawannya cuma 1 orang, sedangkan ia dan teman-temannya 10 orang. Jumlah salah satu hal atau faktor yang menyebabkan manusia jadi berani.

Ketiga, ia berani karena mengira lawannya takut terhadapnya. Walaupun terdengar aneh, saya melihat ini pernah terjadi.

Sekarang mari kita dalami masalah ini. Berani yang disebabkan faktor ketiga adalah berani yang bodoh, karena didasarkan pada anggapan yang belum tentu benar. Jika ternyata lawannya tidak takut, otomatis keberaniannya lenyap dengan sendirinya.

Sedangkan berani yang disebabkan faktor kedua adalah berani yang relatif atau tidak tetap. Jika ia terpisah dari teman-temannya, maka keberaniannya juga akan lenyap.

Jadi praktisi bela diri, berani karena faktor pertama-lah yang terbaik karena bersifat tetap dan logis. Kita tidak takut bertarung dengan siapapun dalam situasi apapun, karena kita mempunyai kelebihan berupa kepandaian bela diri. Kita terlatih baik untuk bertarung di dalam berbagai situasi dan kondisi. Jadilah berani karena Anda adalah seorang ahli bela diri

0 komentar :

Posting Komentar